Jurnal 15 dari 15

Jurnal Jumat diawali dengan cerita malam sebelumnya. Ya, malam Jumat adalah jadwal ngedate saya dan suami. Mumpung anak-anak pengajian libur. Tapiiiii karena kami sedang ada Family Project ASHBAHNA, maka malam Jumat ini, anak-anak dibawa semua. Kita akan ngobrol bersama tentang ini. Tentang apa yang sudah kita lalui selama lebih dari dua pekan mengerjakan project ASHBAHNA.
Eh kenapa ngobrolnya harus sambil pergi? Kenapa nggak di rumah saja kita bicara?
Feel-nya beda. Anak-anak kami sangat suka jalan-jalan. Begitu juga dengan ibunya. Haha… Hanya abinya anak-anak yang mageran. Lebih suka pergi ke sekolah untuk ngajar dan di rumah untuk santai. Kalau bukan karena istri dan anaknya yang petakilan dan nggak mau diam, mungkin hari-hari beliau akan berkutat antara rumah dan tempat kerja. Anteng banget.
Alhamdulillahnya, beliau bisa menerima kenyataan melihat anak dan istrinya bahagia untuk ‘gentayangan’. Haha… Beliau kini sudah bisa menyesuaikan diri, mengimbangi kesukaan anak istrinya. Terlepas dari terpaksa atau tidaknya lho ya, haha… Setidaknya, beliau terlihat happy setiap kali anak-anak bercerita tentang banyak hal di kendaraan. Atau saat saya yang mengecek hafalan anak-anak kesulitan karena salah satu tidak mau diam, beliau akan bantu sounding ke anak-anak.

Agenda kami selain tentu saja makan, adalah ngobrolin hari terakhir ASHBAHNA. Yap. Jumat besok adalah hari terakhir project kami sebelum nanti hari Sabtu kami akan false celebration dan di hari Ahad kembali melakukan Family Apreciation.
Beberapa hal yang menjadi perhatian bersama adalah:
Umi dan Abi bersyukur Azkhan sudah jauh lebih tenang di pagi hari. Sudah jarang ngamuk. Jarang ya, bukan tidak sama sekali. Dan satu hal yang paling terasa adalah, Azkhan tidak lagi susah dibangunkan di pagi hari.
Azkhan juga rajin sholat subuh jamaah. Dalam 15 hari terakhir, terhitung hanya 4 kali Azkhan terlambat sholat subuh berjamaah. Tentu ini awalan yang baik.
Yang harus diperbaiki adalah, ketika Azkhan bangun kesiangan, Azkhan masih marah dan tantrum. Azkhan tidak mau kesiangan. Abi sudah bangunkan tepat waktu tapi Azkhan sulit dibangunkan. Ketika Azkhan bangun jam setengah enam, bukannya bergegas siap-siap, malah ngamuk. Hasilnya, berantakanlah pagi kita.
Selama 15 hari terakhir, Azkhan 4 kali kesiangan 1 kali marah, dan 2 kali tantrum. Kami berharap ke depan, kalau Azkhan terlambat bangun, tidak usah marah. Tinggal langsung bangun dan ke kamar mandi untuk kemudian sholat subuh. Tidak usah marah – marah apalagi sampai ngamuk.
Sementara ini sih Azkhan bilang mengerti. Dia manggut-manggut juga kaya yang oke banget. Semoga beneran ya. Lumayan soalnya, Azkhan kalau nangis suaranya menggelegar. Uminya suka emosi kalau dia tantrum. Huhu…

We


